Bayang-Bayang

Kamis, 09 Desember 2010

Cukup Hujan yang Membasahi Bumi..


Hari ini hujan tak seperti kemarin,, agak melambat sedikit pelan..Mungkin sudah mulai bosan ataukah volume air yang hendak ditumpahkan sudah berkurang..Tak lama hujan pun mereda tanpa perlu komando.. Sudahlah, jangan lagi ada air yang jatuh selain hujan..
Pelan, kubuka kamar kosong dekat kolam dengan ikan-ikan berwarna kekuningan..Kutatap sebentar lalu kubereskan sedikit, ah dah lumayan bersih.. satu-persatu buku-buku yang hampir usang kupindahkan, meja, kursi dan bereslah semua..
Simpel dan sederhana, tempatku akan melemaskan otot-otot dan berkutat dengan buku-buku menyelesaikan apa yang seharusnya kutuntaskan..
Hujan dari tadi berlalu, tapi dinginnya tidak, ia tetap setia..
Buku-buku itu kembali kubolak-balik tak jelas, tapi tak ada gairah menyelami kedalaman isinya.. dingin tetap enggan beranjak, mengajakku terlelap, kembali bermimpi, tapi tidak! Itu nanti..
Tiba-tiba telpon gengamku berbunyi..
"Assalamualaikumm,,”
"waalikumussalam” sedikit bersemangat walau agak dipaksakan..
”kamu baik-baik saja? Katanya sepupumu, kamu habis maen ke Pulau Dewata ya? Wah..jantung berdetak kencang, akh ketahuan juga..
”iya, jalan-jalan”..
”berapa lama disana? Sama siapa?...
"satu mingguan, sama temen ehehe”..
”ooh, kapan-kapan pulanglah dulu, dah berapa bulan dak pulang”..
“nantilah, masih sibuk nih"..
Sesaat tak ada suara..”kamu baik-baik saja kan, katanya habis sakit? Suara itu berubah agak parau,, 
“iya, udah sehat sekali kok, aku ga apa-apa”..
”duitmu gimana? Kamu makan apa? Kalo butuh bilang aja” ..
“masih-masih, cukuplah beberapa hari, tapi ga bakalan nyampe bulan depan”..
"mau di tambah berapa?bilang aja”..
”berapa-berapalah, seadanya” bukan bijak cuma ga enak..
”oke nanti tak kirim, kapan-kapan pulanglah kami rindu,..” 
"nanti deh, urus tugas akhir dulu”.. teringat tujuh kurcaci-kurcaci mungil yang hampir semua seumuran, dah mulai nakal dengan senyum polos selalu menyambutku bila pulang..kusebut mereka ponakanku..
Agak lama, lalu..“ooh, oke-oke sudah dulu yah, baik-baik disana, Assalamualaikum” suara yang tadi parau kini agak tidak jelas, ada isak di ujung telpon..
”iye,, waalaikumussalam” ucapku kaku..
Akhhhh..ada lagi air yang jatuh ke bumi disebrang pulau sana, kali ini bukan tetesan hujan walau dinginnya sama terasa disini..
Lagi-lagi air matamu terjatuh ke bumi ini, Maaf Bu’ walau kau tak mendengarnya lagi, kutau Engkau merindu, aku pun sama””.. Karena Ada asa menggantung dilangit..
Akh,, cukuplah air hujan yang membasahi bumi, jangan lagi ada yang lain “maaf Bu..”
...Maafkan daku lelaki lelaki tunggal kebanggaanmu yang keras kepala...


Tidak ada komentar: