Bayang-Bayang

Sabtu, 21 Mei 2011

Jangan Hempaskan Resahmu Di Gunung...

Jangan salahkan ombak di laut
Jangan sesalkan gelapnya goa
Jangan membendung arus sungai
Jangan mengutuk kerasnya tebing
Jangan mengeluhkan badai di gunung

Kau tak memiliki apa-apa
Kau tak memberi apa-apa
Kau tak menanamkan apa-apa
Kau tak meninggalkan apa-apa
Kau tak mengubah apa-apa

Kau yang terabaikan
Kau yang terbuang
Kau yang tertinggal
Kau yang terlupakan

Jangan hempaskan resahmu di gunung

Dua Puluh Lima...

Banyak cerita yang tersisa dari suatu perjalanan, serpihan-serpihan yang terangkai dan akan terus mencari wujud hingga mencapai keutuhannya, Kesempurnaan. Ada jarak yang terlewati dalam sekat-sekat, ada waktu yang mengingatkan akan batasan-batasan ruang.

Waktu tak berputar, kawan. Waktu bergerak maju dan punya titik akhir. Waktu menegaskan jarak, tidak bergerak dalam sebuah putaran. Cukup hanya meninggalkan banyak cerita, dan membangun wujud. Tak ada ruang lagi untuk sekedar mengulang. Sekat-sekat "andai" tertinggal berbekas jadi kenang. 

Ah, jalan itu membentang, bergerak meninggalkan titik awal, jauh, semakin menjauh. Kemanapun arahnya tetap sama, kelak akan berujung nanti. Banyak, sangat banyak serpihan cerita dalam tiap sekat-sekat yang terlewati. Semua berbeda, tujuannya satu, membentuk wujud menjadi rangkaian yang utuh suatukala, tepat diujung jalan.

Diamanakah letak batas itu? Dimana jalan akan berujung? Ketika ruang dan waktu menjadi hampa, jarak dan sekat-sekat menjadi tiada. Menjadi utuh dalam wujud yang sempurna. Misteri yang tak berada dalam duga dan kira sang pejalan,Semua otoritas dan kehendak tergantung pada yang Tunggal.

Ada banyak jalan, ada banyak pilihan, ada banyak cara. Semua punya warna sendiri. Semua berbeda untuk wujud yang besar. Semua milik yang sama. Semua punya jalan masing-masing, semua punya tujuan, semua punya cerita, namun semua digariskan oleh tangan yang sama.


Dimensi,,,antara hakikat dan hasrat. Tujuan dan bayang-bayang. Asa dan usaha. Eksistensi, realitas dan ketiadaan. Terima kasih untuk-MU atas semua, untuk jalan ini, telah memberi kesempatan bercerita dalam misteri ruang dan waktu-MU. Semoga jalan itu masih panjang, dan mengisahkan cerita yang berarti, menuntun dengan cara berbeda dalam warna yang Engkau kehendaki......


21 Mei 2011