Bayang-Bayang

Jumat, 21 Januari 2011

Diam !!!

Diammmm...
begitu banyak dusta dalam kata

karena kata tak lagi bisa dimengerti
kata hanyalah permainan bibir yang mengurai angka-angka
dalam untaian huruf-huruf
menjelma menjadi tipuan realita..
..Kata adalah fatamorgana..

Diam !!!
bukankah diam adalah bahasa?

Bayang-Bayang

Kau tak pernah menyukai bayang-bayang, yang menyerupai segala gerak,
menguntit kemanapun langkah, menjelma di kala terang dan menghilang kala gelap..

Kau tak mau jadi bayang-bayang, yang mengutuk kegelapan.
Tak berdaya, tak punya bentuk, selalu menyerupai objek yang bukan dirinya,
tak bisa menentukan arahnya sendiri..


Kau yang berdiri kosong di serpihan kaca..
Menatap dalam segala dusta..
Kau yang bernanah, kau yang berbalut sutra,
yang selalu merindu bayang-bayang..

Bayang-bayang yang akan selalu menyertai langkahmu..
Bagimu bayang-bayang pertanda sirnanya gelap, datangnya cahaya..

Lalu adakah yang tak punya bayang-bayang selain cahaya, kegelapan, dan bayang-bayang itu sendiri?

Jumat, 07 Januari 2011

Persepsi

Kabut pagi itu menutupi rumput liar dan pepohonan di jalan sepatak dengan jurang-jurang yang suram. Semua seolah-olah sama saja..

Tidak, kabut terlalu banyak menghalangi pandangan, semua seakan dekat yang ternyata jauh, semua seakan sama walau hakikatnya berbeda, mengaburkan yang seharusnya nampak jelas..

Berbagai argumen pun bermunculan. Para pengembara kebingungan mencari arah. Ada yang kembali, ada yang bertahan menunggu kabut berlalu, ada pula yang menerobos..

Begitulah, pandangan terkadang menentukan pilihan..

Kamis, 06 Januari 2011

Helai-Helai Rumput

Siapa pun yang menggenggam tanganku sekarang,
Tanpa satu hal semuanya akan sia-sia,
Peringatanku jelas sebelum kau makin mendekatiku,
Aku bukan seperti yang kau kira, melainkan jauh berbeda.

Siapakah yang akan jadi pengikutku?
Siapakah yang mencalonkan diri untuk mendapatkan kasih sayangku?
Jalannya mencurigakan, hasilnya tidak jelas,
mungkin malah merusak.

Kau harus mengorbankan semua hal lain,
akulah yang harus jadi satu-satunya acuanmu.
Masa pelatihanku akan berlangsung lama dan melelahkan,
Kau harus mengabaikan teori lama tentang kehidupanmu,
serta semua kepatuahan terhadap kehidupan disekitarmu,

Jadi tinggalkan aku sekarang, sebelum kau bersusah-susah,
angkat tanganmu dari bahuku,
Jauhi aku dan pergilah.

Sebuah puisi yang indah dari WALT WHITMAN, 
dikutip dari buku Paulo Coelho, THE WINNER STANDS ALONE

Senin, 03 Januari 2011

Meracau

Beginilah ketika terbangun dikala pagi, meracau tidak karuan..mungkin pengaruh kafein dan nikotin yang berlomba menyusup dalam tubuhku, membuang sampah dan racun lalu pergi..tapi maaf, aku begitu menikmatinya.

Suara yang tidak kumengerti artinya, menyelinap ke telinga, beriringan dengan not-not yang juga tidak kupahami. Anehnya, sihir itu mampu menggerakkan telapak kaki tanpa kusadari, bahkan kepala kadang manggut-manggut seolah-olah paham.

Menatap dunia yang tak terbatas dalam layar yang terbatas, sangat sempit, menjelajahi alam berbeda. Begitu dekat, begitu nyata, terasa. Begitu jauh, begitu liar, terkira.

Ah, kau yang muda..kau yang senang meracau.